Kumpulan Tutorial: Permasalahan Komunitas Film; Dari Ego sampai Duit

Permasalahan Komunitas Film; Dari Ego sampai Duit

Lama saya tidak menyentuh dunia komunitas perfilman (.red sekarang hanya menjadi penikmat dan watcher movie). Terakhir saya mengikuti kegiatan komunitas di Kongres Film Nasional yang diadakan di Solo pada bulan Maret tahun lalu. Malam ini saya membuka situs KomunitasFilm.Org dan ternyata problem yang saya alami sama dengan dituliskan, meskipun saya sudah berusaha meminimalisir point-point tersebut. Lengkapnya bisa dilihat di http://komunitasfilm.org/?p=99. Isinya seperti ini:
Permasalahan Komunitas Film; Dari Ego sampai Duit
Liputan Damar Ardi 
Tanggal 3 Mei yang lalu, saya ada dalam puluhan orang yang memadati Lembaga Indonesia Perancis (LIP) Yogyakarta, untuk menyaksikan pemutaran film bertajuk  “Limaenam Films Yang Romantis” yang diselenggarakan Limaenam Films, salah satu komunitas film di Yogyakarta.
Film-film yang diputar merupakan karya-karya Limaenam Films, yaitu Aku Lebih Dulu Merdeka (BW Purbanegara), The Waiting (Yosep Anggi Noen), Lastri, Apa Sing Kowe Goleti? (BW Purbanegara), Ketemu Bapak (Yosep Anggi Noen), Namaku Srikandi (BW Purbanegara), Walang Weling Wulang (Yosep Anggi Noen), …Tapi Maaf… (Yosep Anggi Noen), Cheng Cheng Po (BW Purbanegara), Blossom (Asian Film Academy 2007), A Girl (Asian Film Academy 2009), Kita Tidak Benar-Benar Bicara (Ditta Aprilia),  It’s Not Raining Outside (Yosep Anggi Noen), dan Musafir (BW Purbanegara). Setelah pemutaran film, dilanjutkan diskusi mengenai komunitas film yang bertemakan “Menjadi Komunitas Yang Tidak (Sekedar) Romantis”
Diskusi yang dihadiri sekitar 30 orang dari berbagai komunitas film di Yogyakarta ini membahas berbagai permasalahan yang dihadapi komunitas mulai dari kebersamaan dalam komunitas, karya yang dihasilkan, ego masing-masing anggota, sampai ke permasalahan yang bermotifkan ekonomi.
“Kebersamaan merupakan hal yang paling penting dalam berkomunitas,” ujar BW Purbanegara, salah satu pentolan Limaenam Films. Hal tersebut menjadi salah satu poin penting langgengnya Limaenam Films yang telah menginjak usia sembilan tahun. Dengan berbagai karya yang telah dihasilkan dan penghargaan yang telah diraih, saya mengganggap Limaenam Films merupakan salah satu komunitas film terdepan di Yogyakarta.
Dalam hal karya, di dalam suatu komunitas film memungkinkan para anggotanya dapat berkreasi sesuai keinginannya masing-masing. “Hendaknya karya-karya komunitas film itu beraneka ragam jenisnya mulai dari fiksi hingga dokumenter sehingga timbul keanekaragaman karya yang dihasilkan,” kata Seno Aji dari Fourcolours Films.
Permasalahan terbesar lainnya adalah permasalahan ego di antara masing-masing anggota komunitas film. Giras Basuwondo mengatakan, kalau tidak diatur secara baik permasalahan ego dapat merusak keberlangsungan hidup komunitas film dan tidak sedikit komunitas film yang bubar karena permasalahan ego para anggotanya.
Permasalahan ekonomi muncul ketika anggota sebuah komunitas film diharuskan berpikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik pribadi maupun komunitas. Beberapa komunitas maupun individu yang berkegiatan di bidang film di Yogyakarta saya lihat telah mencapai titik dimana mereka dapat hidup dari kegiatan yang berhubungan dengan media film. Bahkan ada beberapa yang membuat badan usaha di bidang dokumentasi video.
Dalam diskusi ini juga muncul sebuah fenomena menarik dalam komunitas film. Semisal dalam Limaenam Films ternyata tidak ada jabatan struktural layaknya kebanyakan komunitas film yang ada, bahkan keanggotaan bersifat cair, “Kami sangat terbuka buat teman-teman yang ingin bergabung dan berproses dan berkarya bersama,” kata Yosep Anggi Noen dari Limaenam Films.
Sayang diskusi yang reflektif dengan bumbu guyonan antarkomunitas film di Yogyakarta ini, tidak dihadiri oleh komunitas-komunitas film  berbasis kampus. Semuanya yang hadir adalah komunitas film berbasis non-kampus. Padahal menurut saya, berjaringan dengan antarkomunitas film itu sangat penting, apalagi di kota yang sama.* (da/kf.org)

No comments:

Post a Comment

Copyright © Kumpulan Tutorial Urang-kurai