Demi Sebuah Toga

Demi Sebuah Toga

Sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini. Serasa saya kembali bernostalgia. Dulu dengan alasan tampilan yang kurang menarik saya males nge-blog. Tapi akhirnya saya memilih design minimalis tapi berusaha untuk lebih rajin nge-blog aja.
Mengenai judul postingan ini adalah "Demi Sebuah Toga" dan juga ijasah, restu orang tua, tuntutan orang tua, tuntutan keluarga, tuntutan tetangga, tuntutan kepala desa, bahkan bupati dan presiden. *lho kok ngawur jauh. Hehe, tapi memang begitu kenyataannya. Kalo cuma demi sebuah toga ya gak mungkin, soalnya keluarga juga nanyain. Karena saya berasal dari kampung dan bisa dibilang satu-satunya orang (di desa saya) yang merantau ke jakarta untuk belajar di bangku kuliah hanya saya. Apalagi Bapak dan Ibu termasuk orang yang memiliki jabatan dan pengaruh di desa. Selanjutnya yang tidak boleh terlewatkan adalah pacar, yang juga ikut nimbrung pengin dapet ijab sah juga. Haha, saya tersenyum dan sembari tetap menjaga semangat agar terus meningkat.
Dan sampai detik ini ternyata semangat saya demi sebuah toga masih belum bisa dipertahankan terus naik, alias semangat naik turun. *hadeh*. Tapi ini lah perjalanan hidup. Saat saya semangat ya saya berusaha untuk tetap kejar target.
Kalo kamu punya cerita tentang "Perjuangan Demi Sebuah Toga" ya silahkan di share dibawah sini. (amin)