Kumpulan Tutorial: Windows Mobile, How Are You Today

Windows Mobile, How Are You Today

Di tahun 2004 Microsoft adalah adalah penguasa telepon seluler pintar. Semua personal digital assistant (PDA)– yaitu ponsel pintar saat itu yang bentuknya seperti sekotak rokok–memakai software Windows. HP, O2, dan belakangan HTC mengagung-agungkan sistem tersebut. Saat itu boleh dibilang semua sangat Windows Mobile Minded.

Tapi tujuh tahun kemudian Faktanya, Windows Mobile kini ibarat telah mulai goyah digerogoti para pesaing baru, seperti BlackBerry, iPhone, dan ponsel Nokia berbasis Symbian, Windows benar-benar tak berkutik. Ia kini mirip seperti “alien”. Teknologi layar sentuhnya kalah dibanding iPhone, sistem surat elektroniknya dilibas BlackBerry, aplikasi tambahannya keteter oleh ponsel Android.
Windows Mobile jelas berbeda dengan BlackBerry dan iPhone. iPhone, misalnya, membeli paten layar multisentuh yang mengalahkan Windows Mobile yang hanya bisa disentuh dengan alat khusus seperti stylus.

BlackBerry tak mau kalah. Ia terus memperkuat posisinya di peranti nomor satu dalam soal pengiriman surat elektronik. Lalu pelan-pelan ia juga mengejar iPhone dengan membeli paten-paten layar sentuh. Lihatlah evolusi BlackBerry. Pada 2004, kita masih melihat BlackBerry yang tak lebih indah daripada kalkulator tukang sayur. Untuk menggerakkan kursor, mereka memakai roda gerigi seperti pengatur volume radio.
Mereka lalu belajar membuat BlackBerry yang menggunakan teknologi layar sentuh. Hasilnya masih buruk, yakni Storm dan Storm II. Layar sentuh BlackBerry baru terasa enak setelah berevolusi lagi menjadi Torch.
Tahun ini BlackBerry berevolusi dengan memborong paten teknologi. Research In Motions (RIM) memang sedang ambisius. Mereka meneken kerja sama dengan Intellectual Ventures, perusahaan yang mengumpulkan 30 ribu paten teknologi. RIM ingin mengejar teknologi iPad dengan membuat Playbook.


Lompatan evolusi serupa dilakukan produsen ponsel lokal Nexian. Meski langkahnya tak sedahsyat BlackBerry, Nexian juga terus mencari “zona patahan” bisnis ponsel yang belum digarap kompetitor. Dulu, Nexia identik dengan ponsel berharga miring. Kini, Nexian mencoba melompat lebih jauh. Mereka ingin menjadi ponsel lokal pertama yang memakai Android. Mereka juga mengincar ponsel khusus untuk perempuan. Dan gebrakan terakhir adalah menggandeng raja game dunia Electronic Art (EA) untuk membuat ponsel murah yang kaya akan game. Dengan harga Rp 500 ribuan, kini Anda bisa mendapatkan ponsel dengan tombol QWERTY serta 30 game EA. Penggunanya bisa bermain game setelah dipotong pulsa Rp 1.000 per hari.
Melihat nasib Windows Mobile, saya jadi ingat ungkapan Charles Darwin, peletak dasar ilmu evolusi yang terkenal 130 tahun yang lalu “Bukan yang terkuat yang akan bertahan, melainkan yang paling pintar beradaptasi.”

No comments:

Post a Comment

Copyright © Kumpulan Tutorial Urang-kurai