Pages

Pages

Tuesday, November 1, 2011

Perasaan Kesepian Bisa Ganggu Kualitas Tidur

Sungguh menyedihkan hidup dalam kesepian. Disamping kurangnya dukungan sosial, hasil penelitian menunjukkan bahwa kesepian juga mengganggu waktu istirahat malam. Para peneliti mengatakan bahwa kurangnya tidur merupakan salah satu cara perasaan kesepian dapat mempengaruhi kesehatan.
Peneliti dari Universitas Chicago membandingkan tingkat kesepian 95 orang dewasa di pedesaan South Dakota, AS dengan hasil pengukuran siklus tidurnya. Tidak ada individu yang terisolasi secara sosial, namun persepsinya tentang kesepian bervariasi.

Skor kesepian yang lebih tinggi berkaitan dengan tingginya tingkat tidur yang terputus di malam hari. Jumlah total tidur dan kantuk di siang hari tidak mempengaruhi.

"Bukan hanya karena individu yang sangat kesepian menjadi kurang tidur. Hubungan antara kesepian dan kegelisahan tidur terjadi pada berbagai keterkaitan yang dirasakan," kata pemimpin penulis Lianne Kurina, PhD, dari Departemen Ilmu Kesehatan di Universitas Chicago seperti dikutip dari medicalxpress.com, Selasa (1/11/2011).



"Kesepian berkaitan dengan efek buruk terhadap kesehatan. Kami ingin menjelajahi teori bahwa tidur dapat dipengaruhi oleh perasaan kesepian. Kami menemukan bahwa kesepian tidak mengubah jumlah total tidur individu, tapi membangunkan indvidu lebih sering sepanjang malam," ujarnya.

Temuan ini hampir sama dengan penelitian sebelumnya tahun 2002 yang diterbitkan oleh American Psychological Society yang membandingkan kesepian dengan kualitas tidur yang dilaporkan oleh siswa. Para siswa yang merasa kesepian lebih sering terganggu tidurnya di malam hari.

Kesamaan antara kajian ini membantu menunjukkan bahwa kesepian dan isolasi sosial adalah dua konsep yang berbeda. Peneliti berpendapat bahwa kesepian mencerminkan isolasi sosial yang dirasakan atau perasaan menjadi orang buangan, yaitu kesenjangan antara hubungan yang diinginkan dengan hubungan sosial sebenarnya yang sering terasa menyakitkan.

"Kita semua nampaknya bergantung pada perasaan aman dalam lingkungan sosial untuk dapat tidur nyenyak. Hasil dari penelitian ini bisa memberi pemahaman yang lebih jauh mengenai bagaimana faktor-faktor sosial dan psikologis mempengaruhi kesehatan," pungkas Kurina.

Anda Sedang Jatuh Cinta

Wajah Anda merona saat bertemu dengannya, seperti ada kupu-kupu yang mengepakkan sayap di perut Anda. Lalu Anda bertanya-tanya, apakah Anda sedang jatuh cinta atau sekedar kagum belaka?

Jatuh cinta bisa membuat dunia Anda berubah. Bahkan deretan beton yang ada di sepanjang jalan seolah berubah menjadi bunga-bunga indah yang membuat langkah Anda menjadi ringan dan selalu tersenyum sepanjang hari.

Mungkin teman-teman dan orang terdekat Anda mengetahui perubahan sikap Anda, yang bisa jadi Anda sendiri tidak menyadarinya. Anda juga mungkin bertanya-tanya benarkah perasaan senang Anda akibat sedang jatuh cinta pada seseorang atau hanya perasaan kagum belaka?

Lebih mudah mengetahui bahwa tubuh Anda sedang dijangkiti flu daripada menyadari bahwa Anda sedang jatuh cinta, karena tanda-tanda jatuh cinta hampir tidak terlihat. Padahal, Anda bisa menilai diri Anda sendiri bahwa Anda sedang dijangkiti 'virus' jatuh cinta.

Isi Kepala Anda Hanya Dia

Lirik lagu yang menyatakan bahwa saat jatuh cinta hanya ada dia sepertinya benar. Pada saat Anda jatuh cinta, maka otak Anda akan merespon dengan mengaktifkan hormon Dopamine. Hormon ini adalah hormon yang sama dengan hormon yang dapat menyebabkan seseorang kecanduan pada bahan adiktif. Jadi jangan heran bila Anda kecanduan untuk terus memikirkannya, terus membicarakannya, terus membayangkan hal indah yang telah Anda lewati dengannya, dan Anda akan sulit tidur karena imajinasi Anda tentangnya lebih menyenangkan daripada memimpikan memiliki tas Chanel terbaru pada saat tidur.

Mulai Terobsesi Dengannya

Setuju atau tidak, Anda mulai terobsesi dengannya. Obsesi ini hampir sama seperti bila Anda terkagum-kagum pada artis kesayangan Anda. Dimulai dengan mengikuti informasi ke mana dia pergi atau apa yang sekarang sedang dia lakukan. Bila dia memiliki social media, maka Anda akan menjadi penguntit yang diam-diam mengikuti apa saja yang terjadi dengan statusnya. Anda juga tertarik untuk menyukai hobinya sekalipun sebelumnya hobi itu adalah hal yang membosankan bagi Anda. Atau Anda mulai memikirkan apakah malam ini dia memimpikan Anda. Ups... Jangan khawatir, itu normal kok.

Lebih Mencintai Diri Sendiri

Para remaja yang sedang jatuh cinta biasanya akan mengikuti selera pria yang dia sukai. Jika si pria menyukai perempuan yang memakai pakaian warna merah muda, maka remaja putri akan mati-matian menyukai merah muda sekalipun warna itu bukan kesukaannya. Tetapi bila Anda adalah wanita yang telah memasuki tahap dewasa, maka Anda akan semakin mencintai diri Anda pada saat jatuh cinta dengan seseorang.

Anda tidak akan memaksakan diri Anda memakai sesuatu yang disukai oleh pria yang Anda suka, tetapi Anda akan menghargai pemikiran-pemikiran Anda yang sejalan dengan pemikirannya. Bila ada pemikiran Anda yang tidak sejalan dengannya, Anda dengan senang hati akan membahasnya sebagai sesuatu untuk saling melengkapi. Anda juga akan lebih memerhatikan penampilan dan kesehatan Anda. Tidak hanya semata-mata menyenangkan seseorang yang Anda sukai, Anda semakin menyayangi diri Anda sendiri.

Bila Anda merasakan ketiga tanda tersebut, sepertinya Anda positif terserang 'virus' jatuh cinta. Let's him know, Ladies, and be confident with yourself! (kpl/ICH)

repost dari Ciri-ciri-Anda-Sedang-Jatuh-Cinta di alamat http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/11/01/70256/Ciri-ciri-Anda-Sedang-Jatuh-Cinta